Rabu, 30 Januari 2013

Tsunami


Prahara air laut meninggi
gelombang menggila menjadi-jadi
segala yang menghambat digulung tak peduli
kerusakan terjadi disana sini
        manusia terkejut kaget setengah mati
        mereka bertanya-tanya dalam hati
        sudah kiamatkah kini
mereka lari kian kemari
menyelamatkan diri
        hiruk pikuk tiada henti
        suami lupa dengan istri
        istri lupa dengan suami
        anak-anak menangis tiada henti
        memanggil ayah......ibu....abi.....ummiiii.....
        selamatkan kami
detak jantung hampir berhenti
melihat kedahsyatan air laut tak terperi
        setelah puas menggila dan membubung tinggi
        mereka diperintahkan ALLAH surut kembali
        terlihatlah pemandangan mengiriskan hati
        mayat bergelimpangan sana-sini
        mereka sulit dikenali
sedih, pilu hati ini
air mata jatuh membasahi pipi
       marilah renungkan kejadian ini
       insyaflah diri
       apakah ini betul hanya dari patahan bumi
       ataukah dari prilaku jahat manusia yang tak terkendali

Ditulis di pagi hari, 12 Juni 2012

Jumat, 18 Januari 2013

Jakarta Banjir


Air tidak terbendung mengalir menuju ke hilir
 mereka mengalir seolah-olah tiada berfikir
 orang-orang terkesikma tanpa sempat berfikir
 air....air....air....

 mengalir menggenangi seantero jakarta
 Cipulir, Hang Lekir, Bendungan Hilir tak luput kebagian banjir
 ada orang yang berhati pelit berotak kikir 
simiskin minta segelas air langsung di usir
 perih hati simiskin bagaikan dilempar dengan pasir
 di angkasa guruh, longgur, petus dan petir mereka di langit sana berbunyi
 saling kejar mengejar dan bergulir-gulir
tidak....tidak....tidak....
 sebenarnya mereka sedang bertasbih dan berzikir kepada siapa???
 kepada pemilik air yang mengalir membentuk lautan banjir
 Apasih sulitnya mengasih simiskin segelas air
 nah, simiskin berdo'a dengan hati perih, lirih
 kerongkongan tersumbat pasir mungkin karena ada yang pelit dan kikir

 kini air mengalir tak terkendali bermilyar-milyar cangkir
 air mengalir membentuk kawah banjir
 marilah berhenti berhati pelit dan berotak kikir
 ayo merenung dan berfikir berusaha dan berzikir
 air...air...air...
 surutlah engkau dengan izin ALLAH kita sama-sama berzikir