Jumat, 14 Juni 2013

BBM.......( Bah...Bikin.....Mumet..) .

Bor Bumi Minyak naik ke atas
         Setelah naik ke atas  jadilah ia
            Bahan  Bakar Minyak mentah
                      Basuh  Bersihkan lagi Menghasilkan minyak murni

 Selanjutnya
Belum Boleh Menjualnya kalau belum ada izin dari Pertamina
ya.... kalau Pertamina sudah mengOKEkan
maka jadikan ia Bahan Bakar Mobil
Bahan Bakar Motor
Bahan Bakar Mesin
Bahan Bakar Meriam bambu ( Di luar perencanaan Pertamina )
Bahan Bakar Molotov ( Sering dipakai demonstran anarkis)
INGAT!!!!  Tidak ada izin untuk itu
terus....
Boleh - Boleh  Menjual minyak  pakai SPBU
eceran perliterpun di pinggir jalan okelah

Nah... sekarang timbul persoalan rumit
       Bahan Bakar Mahal
            Bahan Bakar Menghilang
                 Bahan Bakar Mulai langka
                      Bapak Bunda Menimbunnya
                          demi ambil untung  banyak, Biarlah Banyak Masyarakat merana  dalam duka nestapa
 
    Jalan keluarnya
Bapak-Bapak Musyawarah
Berunding Beradu Mahir
untuk opo Bapak, Bu, Mas
menaikan Bahan Bakar Minyak
dengan alasan
subsidi minyak Bikin Biaya Mahal terhadap APBN
Bahkan Banyak Masyarakat miskin tak menikmati subsidi BBM
hanya Babe-Babe Menikmati subsidi
menyesuaikan dengan harga Bahan Bakar Mancanegara
keuntungan dari menaikan minyak sebagian untuk di Bagi Buat Masyarakat miskin
dengan nama Bantuan Langsung Tunai 

Nun di panggung sandiwara, seorang penyair menulis " BBM Salah Arti "
katanya
karena uang melimpah, dapat durian runtuh, rezeki nomplok, uang kaget maka

      Bagi - Bagi Money dengan
           Bini - Bini Muda
                 Bantu-Bantu Masyarakat alakadarnya
                      Beli Baju Mahal
                            Belanja-Belanja di Mall
                                 Berencana Beli Mobil mewah
                                      Berjalan Berpelesiran Mengharungi samudera dunia
Bah....Bikin Mumet kepala ini memikirkannya.
Jum'at : 14 Juni 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar